Jakarta, 5 November 2025 – Perumda Pembangunan Sarana Jaya menegaskan komitmennya dalam mendorong terwujudnya ekosistem urban farming berkelanjutan melalui pemanfaatan sampah organik (food waste). Komitmen ini disampaikan dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) II NUMendengar yang mengangkat tema “Pemanfaatan Sampah Organik untuk Urban Farming dengan Pendekatan Ekonomi Sirkular”, bertempat di Aula PWNU DKI Jakarta, Rabu (5/11).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari FGD I yang telah merumuskan konsep Simpul Pengolah Sampah Organik (PSO) pada tiga skala — komunitas, menengah, dan besar — di mana Sarana Jaya berperan dalam pengembangan PSO skala menengah bersama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan PT Jakarta Tourisindo (JXB).
Dalam paparannya, Direktur Pengembangan Perumda Pembangunan Sarana Jaya, Arjo Baroto, menegaskan bahwa urban farming bukan sekadar aktivitas bercocok tanam di kota, tetapi merupakan pendekatan terintegrasi untuk membangun ketahanan pangan sekaligus solusi ekologis terhadap permasalahan sampah.
“Kami melihat urban farming sebagai strategi pembangunan yang berkelanjutan. Melalui pengelolaan sampah organik berbasis ekonomi sirkular, kita dapat mengubah limbah makanan menjadi kompos dan nutrisi bagi tanaman, yang pada akhirnya mendukung ketahanan pangan warga perkotaan,” ujarnya.
Sarana Jaya berkomitmen untuk mengintegrasikan konsep urban farming di kawasan-kawasan terutama di proyek hunian yang oleh Sarana Jaya.