MEDIA & INFORMASI

SARANA JAYA

Perumda Pembangunan Sarana Jaya Raih Penghargaan TOP BUMD 2019 BUMD Membangun Ekonomi Daerah yang Berkelanjutan

30 Apr 2019
Jakarta, 29 April 2019, Perumda Pembangunan Sarana Jaya meraih sejumlah penghargaan dalam ajang TOP BUMD 2019, Kategori TOP BUMD 2019 Sektor - TOP BUMD Aneka Usaha 2019 
,Kategori TOP CEO BUMD 2019 Berbasis Karakter & Soft Competency - Top CEO Bidang Peningkatan Motivasi Bisnis 2019, Direktur Utama, Yoory C. Pinontoan,  Kategori TOP BUMD DKI 2019 (BEST ALL CRITERIA), Kategori TOP Pembina BUMD – untuk Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
 
Penghargaan TOP BUMD 2019 (Badan Usaha Milik Daerah) diberikan oleh Majalah Top Business bersama Asia Business Research Center serta beberapa lembaga Tim Penilai yang diselenggarakan secara berkesinambungan setiap tahun.
 
Acara penganugerahan TOP BUMD 2019 bertempat di Golden Ballroom – The Sultan Hotel Jakarta, Senin, 29 April 2019 dengan dihadiri oleh 750 peserta, termasuk Kepala Daerah dan TOP Manajemen BUMD seluruh Indonesia.
 
Untuk tahun 2019 ini, tema yang diangkat adalah: BUMD Membangun Ekonomi Daerah Yang Berkelanjutan. Tahun ini, proses penilaian dan seleksi pemenang digelar secara ketat dan sejak Januari hingga awal April 2019. 
 
Perumda Pembangunan Sarana Jaya, adalah BUMD milik Pemerintah Daerah DKI Jakarta, dengan tugas pokok membantu dan menunjang kebijaksanaan umum Pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan mengadakan kegiatan di bidang penyediaan tanah, pembangunan perumahan, bangunan umum, kawasan industri berikut prasarana, sarana serta fasilitasnya dengan berpegang pada prinsip ekonomi perusahaan.
 
Dua proyek besar yang sedang dikerjakan oleh Perumda Pembangunan Sarana Jaya adalah: pertama, revitalisasi Penataan Kawasan Terpadu Tanah Abang. Kegiatan saat ini meliputi pembebasan lahan di Kawasan Sentra Primer Tanah Abang dan penyusunan MasterPlan Sentra Primer Tanah Abang.
 
Kedua, penyediaan Rumah Program DP 0 Rupiah dengan target pembangunan sebanyak ±14 ribu unit dalam 5 tahun dan untuk tahap pertama, saat ini telah dibangun dengan nama proyek Klapa Village berupa rusunami atau apartemen rakyat di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Bentuknya 1 tower dengan jumlah hunian 780 unit. Proyek ini sudah dimulai Januari 2018 dan direncanakan akan selesai pada Juli 2019.
 
TOP BUMD 2019 
M. Lutfi Handayani, Ketua Penyelenggara TOP BUMD 2019 memaparkan bahwa peserta TOP BUMD 2019 disaring dari 1.149 BUMD di seluruh Indonesia. Kemudian diseleksi menjadi 200 BUMD Finalis. Dari para Finalis tersebut, sebanyak 162 BUMD Finalis yang mengikuti proses penilaian lanjutan secara lengkap. Jumlah Peserta ini, meningkat 10% dibanding tahun lalu dimana sebanyak 130 BUMD Finalis yang mengikuti proses penilaian secara lengkap. 
 
Di sini, sejumlah lembaga penilai dan konsultan yang ikut sebagai penilai antara lain: Asia Business Research Center; Sinergi Daya Prima; PPM Manajemen; Harvard Business Review – Intellectual Business Community; Melani K. Harriman Associates; dan lain-lain.
 
Banyak manfaat yang diperoleh setiap peserta yang mengikuti penjurian seperti, mendapatkan feedback/nilai tambah berupa masukan dan saran-saran dari Dewan Juri untuk perbaikan pengelolaan usaha di masa yang akan datang. 
 
Dengan besarnya manfaat yang diperoleh, banyaknya proses pembelajaran di ajang ini, dan feedback, masukan, dan saran dari Dewan Juri bagi BUMD dan Pemerintahan Daerah, maka diharapkan agar para Kepala Daerah, dapat mendorong seluruh BUMD di daerahnya, untuk dapat mengikuti kegiatan TOP BUMD di tahun-tahun mendatang.
 
Melalui kegiatan TOP BUMD ini, diharapkan akan semakin banyak bermunculan BUMD-BUMD Hebat, yakni BUMD yang terus melakukan perbaikan dalam pengelolaan usahanya, sehingga dapat lebih berkontribusi dalam pembangunan perekonomian yang berkelanjutan di daerah maupun di tingkat nasional.
 
Kategori TOP BUMD of the Year 2019 (Best of the Best)
Ketua Dewan Juri Top BUMD 2019, Prof. Dr. Laode M. Kamaluddin, MSc. MEng., menjelaskan bahwa kriteria TOP BUMD of the Year 2019 (Best of the Best) yang menang dalam ketegori ini adalah BUMD yang memiliki (1) kinerja terbaik dan (2) yang relevan dengan tema TOP BUMD, yakni ”BUMD Membangun Ekonomi Daerah Yang Berkelanjutan”
 
“Jadi, kalau hanya berkinerja terbaik saja, tetap tidak dapat menjadi BUMD of the Year. Namun, BUMD tersebut harus relevan dengan tema TOP BUMD 2019,” tegas Laode M. Kamaluddin. 
 
Untuk menentukan Juara dari para Juara, Dewan Juri menetapkan Kriteria Penilaian tambahan, terkait relevansi dengan tema TOP BUMD 2019.
 
Kriteria Kinerja & Relevansi dengan Tema TOP BUMD 2019
Penilaian kinerja keuangan didasarkan pada: (1) Manajemen keuangan yang mendukung upaya menumbuhkan nilai perusahaan dalam jangka panjang, (2) Perusahaan yang mencapai kinerja keuangan yang terbaik dan (3) Perusahaan yang mempunyai peningkatan kinerja keuangan terbaik. Sedangkan aspek pertumbuhan berkelanjutannya (relevansi dengan tema), ditekan pada penilaian apakah BUMD mampu mengurangi subsidi dan mengefisienkan OPEX, serta bagaimana komitmen manajemen dalam melakukan investasi jangka panjang.
 
Untuk bidang Human Capital, yang dinilai adalah apakah BUMD memiliki dan menerapkan sistem Pengelolaan Human Capital yang baik, terutama terkait dengan subsistem: Rekrutmen karyawan, Pelatihan dan pengembangan, Pengembangan karir, Pengembangan kompetensi, Reward Management, Talent Management, Jaminan Sosial ketenagakerjaan dan kesehatan, dan program pensiun. Aspek pertumbuhan berkelanjutan yang dinilai adalah (1) Komitmen dalam Reward dan Punishment termasuk keberanian dalam melakukan negative enforcement. Serta, (2) Bagaimana pelaksanaan Career Plan & Career Path di perusahaan.
 
Sedangkan bidang Pemasaran dan Layanan Pelanggan, yang dinilai adalah apakah: (1)  BUMD telah menerapkan prinsip-prinsip pemasaran yang baik dan efektif, terutama dalam melakukan pengelolaan pelanggan, produk (barang/jasa), (2) BUMD memiliki kinerja penjualan dan layanannya yang baik, (3) BUMD melakukan perbaikan, inovasi marketing dan pelayanan pelanggan pada tahun 2017-2018. Untuk aspek pertumbuhan berkelanjutan yang dinilai adalah bagaimana: (1) Edukasi Customer dilakukan agar mereka loyal, serta (2) Inovasi produk dan jasa apa yang mengarah pada pertumbuhan bisnis kedepan.
 
Terakhir, adalah bidang Manajemen Kinerja. Hal yang dinilai adalah apakah (1) Perusahaan yang mampu menyelaraskan visi, misi, strategi bisnis dan ukuran KPI untuk monitoringnya, (2) Perusahaan yang mampu memanfaatkan hasil monitoring kinerja untuk perbaikan daya saing. Aspek pertumbuhan berkelanjutan yang dinilai adalah bagaimana (1) Pertumbuhan bisnis/ cakupan layanan, dan (2) Bagaimana perbaikan yang dilakukan atas hasil pengukuran monitoring kinerja tersebut.
 
Di samping itu, ada pemberian penghargaan terhadap sejumlah CEO (chief executive officer) BUMD, berdasarkan sejumlah kriteria. Antara lain berdasarkan kelompok bisnis; karakter dan soft competency; serta penghargaan berdasarkan kategori khusus.
 
Yang sangat menarik, sejumlah kepala daerah pun mendapat penghargaan karena peran yang baik sebagai pembina BUMD. Laode Kamaluddin menjelaskan, “Kepala daerah merupakan pembina dan pemegang saham. Maka ikut berperan dalam keberhasilan yang didapatkan oleh BUMD.”